Manis seperti permen..
Sudah lama jemari ini tidak menitikkan ujungnya untuk bercerita aksara. Aku senang menggabungkan tiga idiom yang aku pikir itu indah "hati, aksara dan titah". Menurutku ketiga kata itu menarik untuk dianalisa, bukan karena aku adalah anak sastra yang pandai mencari makna sebenarnya pada kata-kata. Namun aku lebih suka bermain pada makna kata yang aku artikan sendiri. Ketiga kata tersebut tidak berhubungan jika diartikan secara harfiah namun sungguh aku senang menggabungkan ketiga kata yg berbeda itu dengan sebuah kata yang fenomenal. Tulisan ini ku beri judul 'Namanya Hulwah'. Aku hampir tak ingat siapa dia, dalam hubungan seperti apa aku mengenalnya, karena draft tulisan ini sudah aku tulis lamaa sekali, mungkin lebih dari satu dasawarsa =p. Setelah berpikir keras baru kemudian aku bisa mengingatnya. Hulwah adalah seorang adik kecil yang sempat bertemu denganku beberapa jam ketika aku hendak merantau kembali di Ibukota. Ia adalah seorang adik kecil lucu yang pada hari itu bermain di pantai denganku. Dan kejadian itu dulu sempat membuatku galau.. wkwk
Aku tangguhkan aksaraku terlalu jauh membongkar terlalu dalam. Aku takut obat yang sudah lama bisa menyembuhkannya harus kembali dikonsumsi. Tatap jauh kedepan, dengan pemahaman yang semakin lurus. Dengan ilmu yang dipahami, bukan ilmu yang menjadi hiasan otak tanpa aplikasi. No Galau Please =p.. (SNH)
Sudah lama jemari ini tidak menitikkan ujungnya untuk bercerita aksara. Aku senang menggabungkan tiga idiom yang aku pikir itu indah "hati, aksara dan titah". Menurutku ketiga kata itu menarik untuk dianalisa, bukan karena aku adalah anak sastra yang pandai mencari makna sebenarnya pada kata-kata. Namun aku lebih suka bermain pada makna kata yang aku artikan sendiri. Ketiga kata tersebut tidak berhubungan jika diartikan secara harfiah namun sungguh aku senang menggabungkan ketiga kata yg berbeda itu dengan sebuah kata yang fenomenal. Tulisan ini ku beri judul 'Namanya Hulwah'. Aku hampir tak ingat siapa dia, dalam hubungan seperti apa aku mengenalnya, karena draft tulisan ini sudah aku tulis lamaa sekali, mungkin lebih dari satu dasawarsa =p. Setelah berpikir keras baru kemudian aku bisa mengingatnya. Hulwah adalah seorang adik kecil yang sempat bertemu denganku beberapa jam ketika aku hendak merantau kembali di Ibukota. Ia adalah seorang adik kecil lucu yang pada hari itu bermain di pantai denganku. Dan kejadian itu dulu sempat membuatku galau.. wkwk
Aku tangguhkan aksaraku terlalu jauh membongkar terlalu dalam. Aku takut obat yang sudah lama bisa menyembuhkannya harus kembali dikonsumsi. Tatap jauh kedepan, dengan pemahaman yang semakin lurus. Dengan ilmu yang dipahami, bukan ilmu yang menjadi hiasan otak tanpa aplikasi. No Galau Please =p.. (SNH)